Ilustrasi
JAKARTA - Sejumlah partai politik mulai genit mengusung calon presidennya. Ada wacana PDI Perjuangan akan merapat ke Partai Demokrat dan Partai Golkar menjelang pilpres 2014 mendatang.
Meski kerap terjadi gesekan antara PDIP dan PD yang terkesan tidak akur, bukan berarti keduanya tidak dapat berkoalisi. Kemungkinan koalisi itu akan tetap ada menjelang perhelatan pilpres 2014.
“Kalau secara hipotetik politik itu semuanya serba mungkin, tidak tertutup kemungkinan mereka (PDIP-PD) berkoalisi,” ujar pengamat politik UI Arbi Sanit saat berbincang dengan okezone, Minggu (2/1/2011).
Kendati berdasarkan historis kedua partai tersebut lebih sering tidak akur, namun hal tersebut tidak berarti mutlak keduanya tak bisa berkoalisi.
“Meski kalau dilihat sampai sekarang masih sebagian kecil (kader) PDIP yang setuju berkoalisi dengan Demokrat,” sambungnya.
Dia menjelaskan, seringnya PDIP-PD tidak akur sehingga menimbulkan persaingan dua tokoh sentral yakni diantara Megawati Soekarnoputri dan SBY lebih disebabkan kekecewaan Mega dengan pengusungan SBY-JK yang kemudian menjadi kampiun pada pilpres 2004 silam.
“Saya kira persaingan itu lebih disebabkan oleh leadership. Tampilnya SBY dengan JK yang berujung pada penyatuan Demokrat dan Golkar diibaratkan anak buah yang melawan bosnya, nah bos nya ini terpukul oleh persaingan itu. Saya kira ini lebih bersifat personal antara Mega dan SBY,” terangnya.
Lantas, bagaimana masa depan hubungan PDIP-Golkar? Mungkinkah keduanya berkoalisi?
“Koalisi itu tergantung figur, segala kemungkinan itu bisa terjadi dan masih terbuka lebar di pilpres 2014 mendatang,” tukasnya.
No comments:
Post a Comment