Antrean suporter membeli tiket
JAKARTA- Untuk dapat menyaksikan partai puncak Piala AFF antara Indonesia dan Malaysia di Gelora Bung Karno (GBK), para penonton harus berjuang keras mengantre untuk membeli tiket. Bahkan sebagian penonton rela sedari subuh atau bahkan tak beranjak pergi saat hujan turun.
Namun di balik perjuangan para fans Indonesia, ada pihak-pihak yang memilih berbuat curang soal tiket ini. Sebut saja Andri, salah seorang pegawai institusi pemerintahan.
Tak hanya bisa mendapat tiket secara gratis dan mudah, melainkan juga dia mengaku mampu meraup keuntungan hingga Rp20 juta, saat digelarnya laga puncak antara Indonesia kontra Malaysia itu.
“Ya sekira Rp20an juta, karena kita dapat, enggak bayar jadi enggak ada modalnya terus kita jualin,” ungkapnya saat dihubungi okezone, Kamis (30/12/2010).
Andri menambahkan, dirinya tidak terlau berani menjual tiket secara terbuka, karena tidak mau banyak orang yang tahu. ”Kalau dibilang takut ya takut saja. Kan di TV kita lihat banyak (calo-red) yang digebukin,” paparnya.
Dia mengaku hanya menjual tiket final dengan cara menawarkan ke teman-teman terdekatnya dan mengatur janji dengan calon pembeli. ”Saya hubungi temen-temen yang memang suka bola dan emang mau nonton final. Dengan harga miring banyak yang berminat,” paparnya.
Menjalani bisnis ilegal itu, Andri mengaku tidak malu. Sebab, banyak para petugas keamanan yang melakukan hal serupa. ”Lihat saja kemarin banyak Paspampres yang memasukan saudaranya tanpa membeli tiket,” tukasnya.
Andri mengatakan, memerima tiket kelas VIP dan VVIP dari salah satu institusi pemerintah. Total tiket yang dia dapat sekira 40 tiket. “Bukan saya saja yang melakukan itu hampir semua teman-teman saja juga begitu,” imbuhnya.
No comments:
Post a Comment