Antrean suporter membeli tiket
JAKARTA - Di saat tingginya antusiasme masyarakat menyaksikan langsung Tim Nasional Indonesia berlaga diajang piala AFF, masyarakat malah disulitkan untuk mendapat tiket pertandingan.
Untuk mendapat tiket masuk ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), masyarakat harus mengantre dan berdesak-desakan. Tak sedikit fans Timnas yang terpaksa menginap di GBK, kejadian ini berlangsung sejak babak penyisihan Piala AFF.Mirisnya, saat masyarakat dihadapkan dengan sulitnya mendapatkan tiket, Local Officer Committee atau panitia lokal malah memberikan ribuan tiket kepada sponsor, lembaga pemerintah, dan organisasi secara cuma-cuma.
Ketua Panitia Lokal Joko Driyono mengatakan, tujuh ribu tiket disediakan untuk sponsor, lembaga pemerintah, organisasi olahraga atau siapapun yang punya andil terhadap perkembangan olah raga rakyat ini. "Kami konteksnya bukan lembaga pemerintah saja tapi juga ada yang diundang kapasitasnya sebagai sponsor dan sebagai person atau partner. Ada 7.000 tiket," kata Joko kepada okezone di Jakarta, Kamis (30/12/2010).
Menurutnya, pemberian tiket kepada pihak dengan dalih memberikan masukan atas perkembangan Timnas itu sudah biasa. Cara itu juga dilakukan di manapun."Yang kami berikan kepada sponsor atau partner yang menurut PSSI terkait dengan kepentingan PSSI membangun olahraga ini (sepakbola) no problem dan itu sebuah praktik yang standar di manapun, di Malaysia jumlah untuk undangan jauh lebih besar dan tidak ada masalah," terangnya.
Hanya saja, Joko tidak dapat merinci berapa banyak dan lembaga negara mana saja yang mendapat tiket menonton aksi Elloco Gonzales dan kawan-kawan secara gratis karena itu kewenangan PSSI. "Lebih dari separuh untuk sponsor, berapa dan siapa saja yang diundang itu kewenangan PSSI bukan LOC," cetusnya.
Lebih lanjut dia mengatakan penjualan tiket piala AFF sudah terlaksana dengan baik, besarnya permintaan masyarakat sudah melampaui stok yang disediakan panitia. "Sudah sesuai skenario demand sudah melampaui stok, semuanya sold out sesuai dengan mekanisme yang ada ya apalagi," tutupnya.
No comments:
Post a Comment